Setiap orang adalah penulis!
Ingin menulis? Satu2nya petunjuk adalah : mulailah dari yang anda tahu.
Banyak orang ingin menulis buku, tapi tidak pernah berhasil menyelesaikan bukunya, karena; ia ingin menulis tentang sesuatu yang ia tidak tahu. Dan berlalulah waktu bertahun2 tanpa hasil.
Tahu disini, bukan berarti anda jago dalam hal tersebut. bisa jadi, anda me-list ciri2 dari kawan anda yang berhasil dalam hal itu, atau, menurut hasil observasi dan pengamatan, anda menemukan rahasia2 keberhasilan dari orang-orang sukses yang anda kenal.
Tanda bahwa anda mengetahui tentang suatu topik adalah : anda memiliki banyak bahan yang berkaitan dengan topik tersebut. Anda memiliki berbagai jenis informasi seputar topik tersebut, atau anda mengetahui akses-akses informasi termudah untuk menyusun buku yang anda inginkan tersebut (narasumbernya orang yang anda dekat dengannya, perpustakaannya biasa anda kunjungi, atau situsnya anda buka secara teratur untuk mendapatkan informasi reguler untuk peningkatan pengetahuan anda)
Satu petunjuk lagi. Bila anda sangat mengetahui tentang sesuatu, anda akan bisa mudah membahasakannya, atau penjelasan anda mengenai topik tersebut mudah dimengerti oleh orang lain, dan orang yakin mengenai apa yang anda jelaskan itu. Semua kalimat yang anda susun mengenai topik tersebut menjadi relevan, karena anda menyusun tulisan tersebut dengan bahasa mudah yang merupakan refleksi dari pengetahuan anda mengenai hal tersebut.
Lalu, setelah anda memilih satu topik, bagaimana memulai suatu tulisan?
Buatlah kerangka karangan. Yak, tepat sekali. Sama seperti dahulu anda diajarkan oleh guru bahasa indonesia untuk membuat kerangka tulisan. Atau, agar lebih mudah, anda bisa membuat mind map atau peta pikiran, tentang topik yang ingin anda bahas tersebut.
Cara membuat kerangka
Tuliskan di selembar kertas, topik apa yang ingin anda bahas.
Tuliskan tema/topik yang ingin anda tulis. Jangan dulu tuliskan judul. Judul bisa jadi hal terakhir yang akan anda debatkan dengan editor buku anda nantinya. Jadi, simpan saja di belakang.
Buat list topik per bab (hal ini masih mungkin berubah, sesuai dengan bahan yang anda miliki, ada atau tidak, mudah dicari atau tidak).
Simak mengenai topik tersebut, teliti baik2 apa yang berkaitan dengan hal tersebut, atau tanya diri anda sendiri, apa yang ingin anda tuliskan (bab per bab-nya). Buat daftar bab dari buku yang ingin anda tulis. Bila anda pernah menulis skripsi, bisa dengan panduan yang mirip dengan itu. Atau, bila anda ingin menciptakan suatu impresi, bisa juga dengan model tulisan dari belakang ke depan. Hasilnya anda tuliskan dahulu, baru cara mencapainya anda tuliskan belakangan. (biasanya pada buku2 how to atau panduan praktis)
Buat list konten per bab
Tuliskan dalam kertas tersebut, atau di word document anda, apa yang akan menjadi isi dari tiap bab yang anda tuliskan tersebut. Bila anda membuat buku bergambar (dengan foto/ilustrasi dll), tuliskan juga daftar ilustrasi yang diperlukan.
Penulis pemula, atau orang yang belum pernah membuat buku sebelumnya, biasanya menuliskan semua yang ia tahu, pada satu dua paragraf pertama, atau pada satu dua halaman pertama. Dan darisitu, ia kehilangan ide. Dan merasa hanya itu yang bisa ia tulis. Atau, dari sebuah buku, ia hanya merasa bisa membuat satu dua bab saja.
Saran saya; jangan menyerah. Dan, gunakan cara yang mudah. Jangan mempersulit diri anda. Patah-patahkan kalimat anda dalam paragraf tersebut, menjadi sebuah daftar paragraf. Atau temukan ide-ide utama dari satu atau dua halaman pertama yang anda tulis.
Darisitu, anda akan temukan bahwa ternyata, anda paham tentang topik2 tersebut, daaaannn.. jelaskan lebih jauh kalimat-kalimat pokok yang anda tuliskan tersebut, ke dalam sebuah bab. Lengkap dengan ilustrasi, tips, how-to, dan lain-lain. Tanpa terasa, anda sudah akan tiba pada halaman ke dua-puluh. Coba sendiri, dan anda akan mengerti maksud saya.
Kumpulkan bahan/lakukan observasi/penelitian tentang topik tersebut
Setelah kerangka tulisan/ kerangka buku anda lengkap, maka hal selanjutnya adalah ; mengumpulkan bahan mengenai topik tersebut. Pergilah ke perpustakaan, toko buku, dll, dan carilah buku sumber apa saja yang berkaitan dengan topik yang ingin anda bahas, lalu anda pinjam untuk sebulan. Atau bila anda bisa beli secara online atau ke toko buku tersebut, dan anda benar2 yakin untuk cukup menghabiskan ratusan ribu/jutaan untuk buku tersebut, yakin akan banyak berguna nantinya, maka belilah buku tersebut.
Selain buku sumber, beli juga buku model. Buku model maksudnya adalah model penulisan tertentu atau buku tertentu yang anda ingin jadikan acuan dalam membuatnya. Apakah itu dalam hal pengolahan sudut pandang, gaya menulis, trik penulisan hasil observasi/penelitian yang dilakukan oleh penulisnya, gaya bahasa menarik yang ingin anda tiru, gaya ilustrasi yang menarik, atau buku2 best seller yang laku jutaan kopi.
Tentukan segmen pembaca
Tentukan, untuk siapa anda menulis; apakah untuk anak2, remaja, orang dewasa, atau untuk kalangan ilmiah? Hal ini akan sangat mempengaruhi bagaimana bahasa yang anda gunakan saat menulis, atau bagaimana anda akan membahas tentang suatu topik. Lalu, apa saja bahan yang dibutuhkan.
Bisa jadi, setelah anda membuat kerangka tulisan, dan menemukan bahan2nya, anda kemudian menemukan bahwa tujuan segmen anda ternyata bisa berubah, dari yang tadinya untuk dewasa menjadi untuk remaja, atau sebaliknya. Dari yang tadinya untuk umum menjadi untuk kalangan ilmiah. Semua ini bergantung dari reliabilitas dan validitas sumber2 yang anda miliki.
Tentukan jumlah halaman dari tulisan yang anda inginkan. Dan bagi berapa halaman per bab-nya.
Ini untuk mempermudah anda dalam menulis, menyortir ide, dan membuat tulisan anda menjadi berimbang. Dari sini anda akan melihat bahwa membuat buku itu mudah. Untuk satu bab, bisa jadi anda hanya butuh 5-10 halaman saja. Dan itu bisa dipermudah dengan membuat beberapa box ilustrasi ;-). Tanpa terasa, buku 100 halaman anda, bisa saja selesai hanya dalam beberapa hari atau beberapa pekan saja. Oiya, ini rahasia saya lho.. dalam membuat buku. Mudah bukan?
Sebuah buku kecil untuk remaja biasanya membutuhkan 30 hingga 80 halaman di word page, dengan spasi 1 ½ dan font 11 atau 12. Tergantung dari jenis huruf juga. Biasanya huruf yang digunakan dalam sebuah buku adalah font Book Antiqua. Font ini membuat orang betah berlama-lama membaca sebuah tulisan dan tidak mudah bosan, juga menghindarkan orang dari distraksi saat membaca, karena Book Antiqua adalah font yang biasa digunakan di koran. Beda jika misalnya anda menggunakan tahoma atau arial, yang biasanya digunakan untuk tulisan2 atau naskah2 ilmiah.
Sementara sebuah buku yang agak tebal, biasanya membutuhkan 80-120 word page.
Untuk mempermudah anda dalam menulis, dan membuat target halaman mudah terpenuhi, gunakan gambar dan ilustrasi. Atau, buat box berukuran sesuai dengan yang anda inginkan, di letak yang juga anda inginkan, untuk meletakkan ilustrasi. Tuliskan di dalam box tersebut, ilustrasi apa yang anda inginkan ada disana. Dan, jenisnya. Apakah ilustrasi tersebut berupa kartun, karikatur, foto, dll.
dengan adanya target halaman per-bab ini, anda juga akan tahu saat ternyata tulisan anda dalam suatu bab, sudah melebihi atau belum. bila sudah melebihi, bisa jadi anda bisa membuat bab baru tentang topik tersebut. asyik, bukan?
Misalnya; foto menara eiffel dengan seorang pemuda dan pemudi yang sedang bergandengan tangan di tamannya, si pemuda menggendong seekor kelinci dan si pemudi membawa mawar. Perhatikan juga apakah foto tersebut mudah dicari/diambil/dibuat photoshop-nya. Akan lebih baik bila anda meminta ilustrasi yang mudah dicari/dibuat.
Mulai menulis.
Setelah anda yakin tentang suatu topik, dan telah mendalami bahan2nya, atau bahkan buku2 sumbernya ada di samping anda saat menulis, maka hal tersebut siap anda tuliskan. Atau, bila anda menulis sesuatu yang sifatnya refleksi, dan tidak memerlukan buku sumber, kecuali misalnya kitab suci atau buku kumpulan hadits sebagai referensi, maka langsung-lah memulai tulisannya.
Cantumkan sumber
Bila mengutip suatu kalimat dari suatu buku, atau bahan yang anda tulis merupakan terjemahan dari suatu buku/tulisan, maka cantumkan sumbernya dengan lengkap. Hal ini juga berlaku untuk gambar yang anda gunakan. Pencantuman sumber ini akan meningkatkan nilai tulisan anda, dan menghindarkan anda dari keraguan para pembaca.
bila anda mengutip, namun tidak memiliki lisensi dari penerbit ybs, makan bahasakan kembali kutipan tersebut dengan gaya bahasa anda sendiri, dan tetap sebutkan sumbernya. jangan pernah copas, karena anda akan mendapatkan predikat ; plagiat. dan ini akan berbahaya untuk penulis manapun, baik akademisi maupun non akademisi.
jangan melanggar hukum. ada penulis yang suka menulis hal yang berbahaya, berbau SARA, atau pornografi, atau malah melanggar kode-etik profesinya. nah. ini jangan pernah dilakukan ya.
Perhatikan gaya penulisan
Setelah tulisan anda mulai tersusun, akan terasa mudah bagi anda untuk terus dan terus menulis, dengan gaya tulisan yang anda inginkan. Bila anda baru pertama kali menulis buku, jangan khawatir. Asalkan topik anda menarik, dan bahannya tepat, editor akan membimbing anda dalam menulis atau ia yang akan mengedit tulisan tersebut untuk anda. Atau, dengan adanya model buku, anda akan terhindar dari penolakan penerbit. Model dari suatu buku yang menarik dan amat laku, bisa anda jadikan contoh untuk anda membuat buku yang anda idam-idamkan itu.
Jangan gunakan bahasa yang jelimet, ribet, atau tidak sesuai tata bahasa baku. Terutama bila anda menulis untuk remaja/kalangan dewasa muda. Gaya bahasa amat menentukan apakah suatu buku akan menjadi best seller atau tidak. Akan dicetak ulang atau tidak. Hal lainnya adalah; kebutuhan publik akan tema tersebut. Bila dirasa publik membutuhkan tulisan tentang tema tersebut, atau anda adalah seorang pemerhati yang ingin memberitahu pada publik tentang topik tersebut, maka buatlah tulisan tersebut.
Ilustrasi, kumpulan tips, atau beware-box.
Salah satu yang membuat buku saya menarik, adalah model buku yang dibuat oleh editor pertama saya, saya jadikan acuan untuk membuat buku-buku selanjutnya. Di dalamnya terdapat ilustrasi yang menarik, box kumpulan tips yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas, dan ada juga beware-box yang berisikan hal2 yang harus diperhatikan tentang suatu topik.
Editor itu membuatnya dari naskah buku yang saya kirimkan, dan menaruhnya di tempat-tempat yang tepat. Dari situ saya lalu paham, bagaimana cara membuat naskah buku yang menarik dan membuat orang tidak berhenti saat membacanya.
Pembuatan box ilustrasi, box tips, dll, bisa dilakukan saat peng-edit-an, atau anda buat sejak pertama anda menyusun buku. Carilah cara termudah untuk anda, karena pendekatan penulisan setiap orang bisa berbeda-beda.
Minta pendapat dari teman anda tentang naskah buku yang anda buat
Pendapat dari lima orang pembaca pertama, amatlah penting. Bila anda bisa membuat pembaca terus menerus membaca tulisan anda minimal hingga halaman 8 dari naskah yang anda miliki itu, tanpa berhenti karena bosan, bingung atau lelah, anda sudah di jalan yang benar. Demikian menurut salah satu kajian klub penulis yang pernah saya ikuti.
Bila anda menemukan 5 pembaca pertama anda merasa tidak suka, atau bosan, tanyakan pada mereka, bagaimana cara membuat tulisan/buku anda lebih menarik.
Bila stuck/tersendat : Edit kembali buku anda/list bab yang anda tulis.
Peng-editan buku, bisa dilakukan seiring anda membuat buku, atau pada saat anda merasa stuck (tersendat). Saat anda merasakan anda mulai tersendat saat menulis, maka, buatlah revisi pada kerangka yang anda telah susun. Hapuslah bagian-bagian yang menurut anda sulit ditulis, sulit dicari sumbernya, atau anda merasa kurang yakin saat menulis topik tersebut.
Lalu, lakukan pengembangan, pada kerangka yang anda kuasai penjelasannya. Biasanya anda bisa menemukan bahwa ternyata anda tahu tentang satu topik, dan sama sekali buta tentang topik lainnya. Hapuslah semua topik buta tersebut. Dann.. buat bab-bab baru tentang topik2 terang, dan jelaskan lebih detail disitu tentang apa yang anda kuasai.
Memilih penerbit yang tepat.
Tiap penerbit memiliki kesukaannya sendiri. Ada penerbit yang banyak menerbitkan buku how-to, atau ada penerbit yang suka hal2 ilmiah atau bersifat akademis. Ada juga penerbit yang sangat berfokus pada fiksi. Ini pun berbeda-beda, ada fiksi ilmiah, fiksi romantis, fiksi komedi, dan lain-lain.
Memilih penerbit yang tepat akan menyelamatkan anda dari penolakan, dan dari membuang banyak waktu untuk meng-edit kembali sesuai dengan keinginan mereka. Beda penerbit, beda segmennya, dan beda pula jumlah sasaran pembacanya.
Bila anda menulis untuk mencari uang, carilah penerbit yang buku-bukunya banyak ada di pasaran, dan memiliki jalur distribusi yang sudah mantap, misalnya dengan jaringan toko buku yang berjumlah ratusan. Bila anda didekati oleh penerbit dengan jalur distribusi yang masih mengkhawatirkan, atau yang takut untuk mencetak ulang buku anda, karena ia amat takut rugi, lebih baik anda pilih penerbit lain yang lebih mumpuni.
Enjoy buku pertama anda!
Jangan harapkan pulitzer atau predikat best seller langsung anda dapatkan. Alhamdulillah bila misalnya ya. Tapi bila tidak, jangan menyerah. Paling tidak anda sudah bisa membuatnya. Salah satu trik yang digunakan seorang kakak kelas agar bukunya laku adalah; menjualnya melalui berbagai komunitas, dan menciptakan jalur distribusi tersendiri untuk buku-bukunya.
the lesson is; everything is easy. if it's difficult, find an easy way to do it.
best of luck!
-gina al ilmi-
